Cerpen Janji ,Ya,Mela yang selama ini aku kenal sebagai sebuah harapan , mengatakan hal yang menurutku itu adalah sebuah janji, Mela yang menginginkan aku sebagai kekasih yang akan setia padanya dan juga tak akan melupakannya, dan aku anggukan kepala, ya, tepatilah janjimu Mela !
Ya, ia yang baik , memandang sebagai sebuah kasih sayang , Mela katakan “ Janganlah kau ragu, apa yang kau inginkan akan aku wujudkan ! aku hanya tersenyum, begitukah , apa itu benar atau hanya sebuah janji ?
Ya, ia yang baik , memandang sebagai sebuah kasih sayang , Mela katakan “ Janganlah kau ragu, apa yang kau inginkan akan aku wujudkan ! aku hanya tersenyum, begitukah , apa itu benar atau hanya sebuah janji ?
Dan aku mengenalnya sebagai seseorang yang aku harapkan, ia
masih ingusan dan aku sandangkan berbagai harapan padanya, harapan dari kekasih
yang menjunjung sebuah kesetiaan dan
berharap balasan agar Mela menepati janjinya dan bukan hanya mengharapkan
kesetiaanku saja.
Mela yang cantik meminta kesetiaanku, agar ia dapat bertahan
dengan cintanya padaku, mewujudkan berbagai harapan dengan janji – janjinya ,
ah rasanya , Mela pantas dapatkan apa yang aku sebut kejujuran dan kesetiaan
dari pasangannya, yaitu aku , yang setiap kali apa yang Mela ingin , aku
lakukan tanpa mengharapkan balasan !
Janji
Sepeti yang aku inginkan, Mela memenuhi janjinya ,saat aku
beri ia harapan, ya, kesetiaanku aku korbankan untuknya, untuk seorang kekasih
yang aku sayangi, agar ia maju dan percaya diri, percaya bahwa aku mendukungnya
a tak pernah akan meninggalkannya, ya aku korbankan apa yang aku miliki.
Dan saat kesetiaanku aku berikan, Kemanakah Mela ? ia tampak
sepert tertelan alam, he he apa iatelah melupakan apa yang ia janjikan untukku ? apa ia lupa pengorbanan dari kesetiaan yang
aku korbankan untuknya ? pertanyaan demi pertanyaan tersusun rapi dalam benak
ini “ atau ia telah lupa diri dan melupakanku, melupakan aku yang selama ini setia
mendukung apa yang ia inginkan ? nggak ada jawaban , hanya papan – papan buram
yang menggambarkan apa dan bagaimana Mela sekarang !
Sampai saat ini aku masih mencari, di mana Mela, apa yang ia
perbuat ? masih saja , papan – papan buram terkena hujan dan panas siang dan
tampak buram sebagai jawabannya, sayang sekali , kesetiaan yang aku miliki jika
kau salah gunakan Mela ! “ itu yang ada dalam pikiranku, dan aku nggak habis
pikir , tega – teganya Mela balas kesetiaanku dengan dusta akan janji –
janjinya .
Dan aku dengar ,saat seseorang katakan , bahwa Mela bukan
miliku lagi dan tak pantas aku miliki, sedih rasanya, lalu apalagi yang orang
katakan “ Mela sekarang tampalk angkuh , ia hanya memikirkan dirinya saja , dan
tak menghargai kesetiaan dan kepercayan yang aku berikan padanya, tetapi kau
masih membelanya, “ aku nggak percaya jika Mela setega itu padaku, melupakan
janji – janjinya yang seakan matahari yang terbit di pagi hari, membawa dan
menaburkan harapan yang indah untukku lewat kata – katanya, lalu kata orang –
orang itu adalah janji palsu ?
lalu mereka katakan “
Kau telah terperdaya olehnya ! sungguh perih dan ingin aku menangis
mendengarnya .Lalu orang katakan dan seakan mencibirku , dan katakan “ Lupakan
saja, masih saja kau membela seseorang pendusta dan tak layak kau percaya !
berdengung rasanya aku mendengar ocehan itu, tak terasa , pening kepalaku dan
warna tampak buram , lalu gelap dan aku tak sadarkan diri, saat seseorang
terlihat duduk dan memandangku “ Kok , apa kau siuman ? tanyanya perlahan .
Aku belum sadar sepenuhnya, mataku masih samar memandangnya,
sampai aku jelas lihat, dialah Mela, ingin rasanya aku meludahinya, meludahi
sombong dan dustanya , aku hanya diam sampai ia katakan “ Maapkan aku , selama
ini aku berdusta padamu dan menduakanmu, kesetiaanmu pantas mendapatkan bayaran
dariku, lalu aku dustai, aku sadari itu, maafkanlah aku “ katanya lirih .
Aku memandangnya dalam kekesalan dan marah . betulkah
apa yang ia katakan, atau itupun hanya
bualan dan dustanya saja ? ia tampak
menangis dan sekarang nggak ada lagi apa yang di sebut harapan, kesetiaan ini
terasa terobek dalam karena dusta dan janji – janjinya yang palsu belaka dan
aku hanya katakan” Pergilah Mela, suatu saat janganlah kau pinta lagi kesetiaan
ini jika kau tak mampu menepati apa yang kau janjikan, memiliki serta merawat
kesetiaan dari seseorang yang percaya dan setia kepadamu “ hanya itu yang aku
katakan, saat Mela pergi seperinya ia mengharap belas kasihan , tapi di sini ,
di hati ini , nggak ada lagi apa yang di sebut sebuah kepercayaan atas seorang
pendusta sepertimu ! “ Maafkan aku Mela “ hanya itu yang terucap dari bibirku,
dan akan aku lupakan Mela untuk hari esok an seterusnya tak pantas kau
bersanding denganku dan hanya menebar janji yang tak kau tepati, bahkan seakan
ia lupa dan tak mau mengakui apa yang ia janjikan , dan ia menebar harapan
seperti itu pada kesempatan lainnya selain padaku, semoga ada Mela – Mela lain
yang dapat aku percaya,” Berjanji dan menepati apa yang ia janjikan, bukan
harapan dan kepalsuan seperti yang selama ini ia ucapkan.
Comments
Post a Comment