Cerpen Perjalanan Cinta Raka, Kisah yang tertunda, dan aku tulis serta aku letakkan begitu
saja, biarlah waktu yang tahu akan keberadaan cintaku, yang tumbuh dan kemudian
luruh, seperti petamanan dan ladang –ladang hijau, hijau , menguning menjadi
bernas dan kemudian menghilang untuk di jadikan ladang baru dan tunas baru lagi
agar petamanan dan ladang kembali hijau, dan begitu juga aku, biarlah cinta
mereka yang terdampar dalam perahuku yang sedikit goyah, dengan satu atau dua
bolong pada buritan yang sedikit bayak akan mengoncangkan perahuku, aku hanya
dapat tertawa, ku jelang hari esok dengan cintalainnya lagi.
Aku belum sempat menjawabnya, menarik tubuhku sedikit ke atas dan bersandar di pembaringan “ Ya , yawabku “ Lalu , ada apa dengan dia ? tanyaku. “ Ah , kau bisa saja, bukankah kau berkenalan dengannya tempo hari ? tanyanya. Aku mengangguk, ya , aku ingat gadis itu , gadis yang aku kenal dua hari yang lalu, tetapi ada apa dan mengapa paijo bertanya seperti itu, rasanya aku penasaran !
Aku masih sedikit memicingkan mata, saat paijo bertanya padaku, “ ah ada – ada saja ! pikirku . Lagian masih tersa kantuk dan aku rasa tuidurku enak dan nyenyak “ Ada apa jo ? tanyaku agak kesal, yang ku lihat paijo tertawa , walah , malah tertawa ! umpatku, paijo masih tertawa saat ia katakan dan bertanya “ Apa kau mengenal Ratna ?
Aku masih sedikit memicingkan mata, saat paijo bertanya padaku, “ ah ada – ada saja ! pikirku . Lagian masih tersa kantuk dan aku rasa tuidurku enak dan nyenyak “ Ada apa jo ? tanyaku agak kesal, yang ku lihat paijo tertawa , walah , malah tertawa ! umpatku, paijo masih tertawa saat ia katakan dan bertanya “ Apa kau mengenal Ratna ?
Cinta datang
Paijo menggelengkan kepalanya, lalu ia katakan “ Bagaimana
caramu meyakinkannya, ia katakan dan titip padaku dan tolong sampaikan apa yang
ada dalam hatinya ! , begitu ! kata paijo. Ya , aku mengerti , tetapi cobalah
sedikit lebih jelas, apa yang ia inginkan, agar aku nggak salah paham jo ! aku
meminta paijo mengatakannya “ Ah , kau, seorang wanita akan mengharapkan cinta
dari seorang pria , apa kau tak merasakannya ? ia tertawa dan kemudian
bertanya.
Ya , ya aku lebih paham atas apa yang paijo katakan, cinta
kembali datang, tetapi mampukah aku merasakannya, sulit aku tahu jawabannya,
aku hanya mengatakan biarlah semua berjalan dan biarlah ku perjelas bahwa cinta
sesungguhnya itu seperti apa.
“ Oh , ya , ia katakan pula akan menunggunya di sore ini,
jumpai dia agar aku nggak kena tanya dia, mengapa tak kau sampaikan ? dan paijo
pamit pergi, katanya sih mau mencangkul di sawah “ Ah , paijo yang ramah dan
lelaki pekerja keras tanpa kenal lelah “ Ok, sii..p kawan, terima kasih atas
imformasinya, aku janji akan menjumpainya, paijo petgi dan aku sendiri.
Bangun dalam keengganan , tetapi aku paksakan mandi dan
nongkrong di tersa pagi ini, ya hitung –hitung menunggu sore nanti. Amoy lewat
dan aku persilahkan untuk singgah, tetapi
amoy berucap “ Terimakasih, masih ada urusan nih, yok ! katanya , aku
tersenyum dan mengangguk, siang merambat, menelurkan panas yang menyengat, ah
gerah rasanya dan aku kembali masuk merebahkan diri, lumayanlah beristirahat
kembali setelah nyenyaknya tidurku terpotong kedatangan Paijo di pagi tadi, ku
pejamkan mataku, dan aku terlelap.
Harus berjalan
Dan aku bangun, rasanya sudah sore, dan masih aku ingat
janjiku pada Paijo untuk menemui Ratna sore ini, mandi dan aku siapkan diri,
ya, begitulah lelaki, siap dan mantap, mengaca di cermin dan aku pikir wajahku
biasa – biasa saja , nggak ada yang lebih dan luar biasa , tetapi begitulah
adanya, pesona tak melulu milik yang berwajah tampan saja.
Ya , dan aku temui Ratna yang sudah lebih dulu menungguku,
gadis berambut panjang itu terlihat cantik sore ini, ah rasanya , jika aku
bukan lelaki yang percaya diri mungkin aku sudah enggan menemuinya, ya , tentu
akan merasa malu dekat dengannya, he he ibarat langit dan bumi mungkin, tetapi
aku tak pernah rasakan itu, bagiku menghadapi wanita adalah keberanian dan
jujur apa adanya, bukan sesuatu kebohongan dalam mengatakan “ Siapa aku
sesungguhnya !
Ia menyambutku, ada banyak mata di sana, seolah menatap dan
menyalahkan diriku, mengapa kau cintai gadis cantik dengan wajah mu yang
seperti itu, tak ragu, lepaskan kepenatan akan penilaian orang yang mungkin
memandangku hina, biarlah waktu bicara , siapa kalian dan itu bukanlah aku.
Dan aku sambut ratna, seperti kata paijo, ia sampaikan
cintanya padaku. Dan aku sedikit berharap atas cintaku atas cintanya, sedikit
harapan yang mungkin aku tak melukai gadisku lagi, ya aku harapkan itu, dan
lalu rasa luka itu kembali datang, bersemu merah dan menawarkan kepedihan lagi
bagi seorang gadis bernama ratna, sedikit terisak mengapa aku lakukan itu ?
Ya, nggak lama juga, kebosanan dan rasa yangg gundah seakan
menamparku berkali kali , seolah ia katakan , lepaskan gadis itu, dan aku
pasrah ratna yang baik dan cantik, menangis pula di pelukanku, ya, hangat
airmatanya menyelusup ruang batin dan juga terasa melelhi pundakku, tapi aku
katakan “ Bersabarlah, mungkin kita tak di taqdirkan bersama , maafkan aku !
dan pergilah dengan cintamu yang baru dan akan lebih baik dariku.
Ratna pergi dalam isak ,aku menghela napasku, gontai kali
ini terasa kaki untuk aku langkahkan, ada keresahan, mengapa semua ini terulang
dan terulang, tak kutemukanjawaban, sampai rumah dan aku tergolek kepayahan,
semua yang telah terjadi dan ku alami seakan beban berat yang aku pikul dikala
seorang wanita mencintaiku, apakah aku seorang playboy yang nota bene sebutan
itu tidaklah menyenangkan bahkan aku terjatuh dalam banyak penyesalan “ sampai
kapan ini harus berjalan ?
Sejak saat aku tanggalkan ratna, ingin aku merasa aku adalah
aku yang dulu, aku yang menyayangi wanita, siapapun dia wanita adalah sama ,
mesti aku sayangi , tetapi mengapa aku harus lupa di kala seorang wanita datang
padaku, sedikit lama aku menyendiri, bertanya akan diri dan apa yang aku
lakukan, ah malah makin sesak , perasaan itu datang lagi, lalu ia berkata “
Lupakan , dan bangkitlah berjalan ! ya, aku akan lakukan itu, menyusuri suratan
hidupku , dan aku tak tahu , sampai batas mana hingga aku berhenti dan
menikmati hidup ini, aku, isteriku dan juga anak – anakku, itu lebih bahagia
bukan ? tetapi kapan ?
Walau masih ada gundah, tetapi rasa aku agak sedikit beda,
sisi ruang batin kebaikanku sedikit hadir , ya , mungkin aku mesti benar
mencintai seorang wanita, aku tekadkan itu, dan aku pergi ke luar kota,
menyisihkan sebagian harapan , sepenggal yang aku bawa dan biarlah sepenggal
lagi sebagai bagian penderitaan yang menyiksa batin akan cintaku, dan ku kubur
di desaku dalam – dalam.
Dan aku kenal seorang gadis belia, ia baik dan akupu suka,
ya, seperti di desa akupun mendatanginya dan aku utarakan cinta yang aku rasa
ada dalam hatiku, ya , cinta untuknya, ia tersenyum, dan berkata “ Tunggulah
sampai aku putuskan ! dan aku diam, sekarang akulah yang harus bersabar
menunggu jawaban.
Lewati satu minggu jawaban itu datang, tak apa yang penting
ia menerimaku, itu terbersit dari kata – katanya, dan aku jalin hubungan
dengannya, lalu , Seperti yang tak aku inginkan dulu, sekarang dan yang akan
datang, gundah itu datang lagi, aku menepisnya berkali – kali, marah rasanya
dan ingin menamparnya hingga rasa gundah itu tak datang lagi, dan aku kedodoran
apa yang tak aku ingin akhirnya juga terjadi, ia kutinggalkan juga, ah , betapa
aku tersiksa, walau banyak teman yang memuji, betapa aku begitu pandai memikat
hati seorang wanita.
Ya, itu hanyalah pandangan mata dari mereka saja, padahal
sebenarnya tidak, aku menderita atas cinta yang selalu ku bawa kuberikan dan
lalu aku ambil lagi, oh Tuhan ! Diana gadis itu pun kecewa, kesedihan tampak di
matanya, tapiia bersikap adil akan cinta yang tak adil , inilah perkataannya
yang masih aku dengar “ Sebuah cinta bukanlah kita yang memilikinya, tetapi
sebuah cinta adalah sesuatu yang perlu kita bina, memberi kebebasan atasnya dan
juga atas pilihan jalan hidupnya sendiri,” ya, ada tangis tertahan di sudut
matanya, sekali lagi ia berkata “ aku maafkan, ini mungkin bukan taqdir kita “
ia pamit , dan cintakupun pergi, dan itu bukan karena diana, tapi karena aku.
Ku termenung di pojok kamar, seperti kenyataan cinta yang
memojokanku dalam perjalanannya, sendiri meski ada banyak yang mencintai, ada
sedikit perasaan ingin tersenyum , ya di kala ini tetaplah sendiri, tak
berbahagia \seperti mereka yang mempunyai satu cinta dan hanya itu saja, dan
itu lebih baik rasanya !
Dan aku, bediri di pojok cinta, memikirkan hari dan juga
perjalanan yang seakan bertanya, di mana dan kemana langkah selanjutnya
....bersambung.
Perjalanan
Cinta sang playboy 3
Refresh dari kepenatan, hidup tak laju jua, kendaraan hidup
tempat aku menumpang sekarang terparkir di pinggiran hidup dan cinta, dan
kenyataannya, seiring waktu seperti sebuah roda, ia pun berputar kembali, dan
masih dalam perjalanan cinta sang playboy.
Jeda, sesudah diana, ya, rasanya enggan untuk mencinta lagi,
tetapi aku ini lelaki , normal pula , di mana lawan jenis adalah pasangan dalam
kehidupan kita, tak lain, ia tempat bersandar dan mengadu, di mana segala
kebaikan dan kasih sayang ada padanya, wanita.
Kemudi hidup dan kendaraannya adalah sesuatu yang
mengantarkan satu kehidupan dan yang ada di dalamnya, di satu tempat ke tempat
lainnya, dan dia bukanlah peraduan dan bukan pula bayangan, ia adalah kehidupan
yang nyata, memberi dan membawa apapun apa yang telah , sedang dan akan
terjadi.
Dan begitupun aku, dan rasanya malu juga dengar celoteh si
kumbang jalan, saat ia bertanya, di manakah peraduanmu dan juga tempatmu
menunggu, menyandarkan apa – apa sebagai keluh kesah dalam hidupmu ? aku hanya
tersenyum, dan samar si kumbang terbang , membawa pertanyaan yang tak sempat
aku jawab “ ya, akupun mengignkan hal yang demikian, itulah jawabanku, tetapi
sayang ia telah terbang dan tak sempat dengarkan !
Dan, sesuatu yang menjadikan batas dalam keinginan dalam
hidupmu adalah tujuanmu, aku ingat itu ya , saat pak godeg yang baik itu
mengingatkanku “ Ingatlah akan hidup dan tujuanmu ! aku mengangguk setuju, dan
terima kasih atas itu.
Tetapi entahlah, siapa yang tahu akan waktu, meski tujuan
seperti yang aku gambarkan ! biarlah hidup berjalan kembali sampai batas
menghentikannya, dan aku temui satu orang gadis lagi, masih belia , sama
seperti diana , iapun mencintaiku apa adanya, he he entahlah pula mungkin ada
juga gadis yang mecintai seorang pria dan bertanya, “ apa yang kau punya ? dan lalu mencintainya, aku tak tahu itu,
hanya saja , wanitaku semua adalah wanita yang baik , sayangnya ! akulah yang sebaliknya !
Sebuah kekecewaan
Dan ia tak seperti gadis lainnya, aku rasa ia mampu
mengikatku, ya , akuu seakan kalah di hadapannya, entah mengapa ? ia seakan
pencarian terakhirku, rasanya , sudah jemu aku susuri waktu , demi sebuah cinta
dan seseorang yang mencintaiku.
Dan, ya, aku merasa bangga, apa yang menjadi tujuanku kini
aku dapatkan “ Dan aku lupa, semua dan apa yang terjadi, semua yang telah dan
ada dan menjadi luka adalah seperti hikayat dan cerita sastra para pujangga,
sesuatu yang aku lupakan dan cerita yang membuatku berbeda saat ini.
Dan aku katakn pula, bukan pada siapa – siapa,tetapi pada
tujuanku , ya, inilah yang akutuju dan aku siap untuk itu, ya “ Sebuah
kebahagiaan bukanlah sesuatu yang sulit seseorang dapatkan, hanya saja rasa
keinginan untuk mendapatkan lebih dari bahagia yang kita dapatkanlah yang
membuat kebahagiaanmu seakan sirna “
Hingga aku merasa di tepian , dan ia akan aku bawa dalam
kehidupanku, saat seseorang berkata, saat seseorang memperingatkaan dan saat
semua orang tak berkata dan diam, membalut pertanyaan “ Ada apa dengan diriku
dan dengannya ?
Hingga aku tahu dan mengerti, saat suatu hari ada penjelasan
di sini, he he apa itusebuah karma ? tak juga ku jawab, sebab lebih dari sebuah
karma tentu saja, saat aku ingat bagaimana perlakuanku atas cinta mereka yang
kadung kecewa dan bersimbah air mata, apakah kini giliranku ?
Sampai akutahu, ia membohongiku, Wallaaah ! tahu rasa ya !
ya, aku terima itu ! apa yang terjadi, he he mengecewakan dan kekecewaan
ternyata, ia yang aku tuju dan seakan mencintaiku, adalah bukan milikku ,
tetapi dia cintaku adalah miliknya, milik seseorang yang menikahinya, h e he
tawa ini sedikit terganggu, ah, rasanya ingin aku katakan..bahwa kau memang
wanita yang hebat selama hidupku, mampu membohongiku dalam panjangnya hari dan
waktu antara kita bersama.
Lukakah aku ? untuk sebuah cinta , tak akan aku ulangi rasa
itu yang kedua kali, ya aku biarkan saja biarkanlah waktu yang alkan
menghukumku juga dia, sekarang tujuan yang aku sampaikan bukan sesuatu yang
sebenarnya membawaku pada suatu tujuan, ada yang lain dari itu dalam kehidupan
ini. Dan masih aku cari !
Hingga aku menepi , menyadari akan sesuatu yang seharusnya
aku cari, cinta bukanlah sesuatu yang agung, saat kita tak mengagungkannya,
juga kecantikan bukanlah sebuah keindahan yang abadi sebabia akan pupus juga
apa yang di miliki seseorang tak akan seperti keharusannya andai ia tak
menggunaknnya untuk sebuah kemuliaan, dan juga cinta , saat terakhir aku
bertanya, apa yang harus aku cari , sebuah jawaban tertera dalam dinding hati,
untukku dan kalian para pembaca “ Apa yang kau cari adalah bayangan, tetapi sesungguhnya
menemukan sesuatu yang akan membuatmu berhenti dalam pencarian adalah, carilah
wanitamu, bukan karena kecantikannya dan apapun yang ia milik ,tetapi carolah
wanita yang sebenarnya wanita, yag memegang agama, setia dan mencintaimu apa
adanya, seperti kasih tuhan yang tak hilang sepanjang jaman, dan aku mengangguk
setuju, membaringkan tubuhku “ Akan aku
cari itu , demi perhentianku akan perjalanan cinta , entah kapan, atau esok
hari ? dan aku terlelap dalam mimpi , menghentikan pencarian dan memupus kenangan
dari perjalanan cinta sang playboy.
Comments
Post a Comment