Cerpen Sebuah Dan Banyak Kenangan, Mila, ya nama itu adalahsebuah nama yang indah, setidaknya
bagi Sunyoto , ya , ia masih teringat nama itu , hanya sayangnya, mila bukan
lagi miliknya, sunyoto tersenyum kecil saat mengingatnya, ya sebuah kenangan bahagia
yang rasanya tak dapat ia lupakan ,untuk seseorang bernama mila,ia tersenyum.
Ya, Sunyoto sempat menjalin kerjasama hati dengan gadis
bernama mila, ya setidaknya tidak kurang dari setahun ia bersama Mila. Singkat
memang rasanya, tetapi ia tak pernah kecewa, waktu yang singkat yang penuh dan
padat makna bagi diriya, ya ia hanya bertanya, apa ia akan menemukan gadis
seperti Mila lagi ? rasanya sangat sulit saat ini, jika nggak di bilang nggak
ada !
Cerpen Sebuah Dan Banyak Kenangan
Ya, Sunyoto rasa,bagaimana ia dapat melupakan mila yang
merupakan pilihan hatinya saat itu, lalu perjalanan hidup seakan memisahkannya
, memisahkan talikasih yang ia bangun , tetapi sekali lagi ia tak kecewa , ada
gumamn kecil dari mulutnya “ Mila , semoga kau bahagia “ seperti sebuah do’a.
Ia masih ingat, ia yang kumal masih mendapatkan tempat di
hati gadis yang bernama mila, ia terkejut saat itu, dan ia tahu dan saksikan
betapa banyak para pria yang menginginkan mila, tetapi mengapa harus dirinya
yang Mila pilih ? ia tersenyum mengingatnya, kadang ia heran apa ini benar ?
tanyanya dalam hati saat itu.
Walau agak berat , ia paksakan bertanya akan hal itu, ia
hanya melongo melihat mila menertawakannya dan bertanya “ Apa yang aneh bagimu
? tanyanya saat itu . ia ragu mengangguk , agak terbata juga ia menjawab “ Ya,
ya aku rasa begitu , bukankah ada banyak pria menginginkanmu, juga lebih dariku
, lalu aku kau pilih ? ia bertanya seakan pada dirinya sendiri.
Mila tersenyum, menatapnya lalu ia katakan “ Untuk sebuah
cinta , tak ada yang di sebut lebih dan kurang yang ada bagaimana cinta itu
terlihat apa adanya dan bukan sebuah kepura – puraan, dan aku rasa kau memiliki
hal itu dan yang lain tak memilikinya “ rasanya bak embun pagi apa yang mila
ucapkan, ada rasa haru dalam hatinya, sungguh mila tak seperti kelihatannya,
mila ternyata juga paham akan kehidupan dan juga bagaimana ia memilih dan
memiliki cintanya, bukan memperbandingkan tetapi ia membeli kejujuran dengan
cinta yang di milikinya, ada air hangat di sudut mata Sunyoto” Terima kasih “
ucapnya.
Mila mengangguk , mendekapnya lalu sunyoto dengar “ jangan ragukan aku
“ucapnya, hemm.. rasanya sunyoto ingin kenangan itu kembali , kembali ia dapat
dari gadis bernama mila, tapi kini nggak bisa dan ia nggak kecewa, sungguh apa
yang ia dapat antara dan mila adalah isi dari apa yang di namakan cinta itu
sendiri, suka dalam kebersamaan , saling memahami akan kenyataan tanpa
membungkusnya dengan kekecewaan, ia pejamkan mata , mengingat mila di pelupuk
matanya.
Lalu kini, taqdir mencatat lain akan kisah cintanya dengan
mila , dan suratan itu nggak bisa ia dan Mila elakan , mungkin ini jalan yang
terbaik antara ia dan dirinya, mila yang ia pahami kini bersama dambaan
hatinya, juga sunyoto bersama kekasih yang kini menjadi isterinya, ya andaikata
waktu itu nggak terpisah , mungkin ceritanya akan lain dan nggak ada kenangan
seperti yang saat ini ia kenangkan.
Ya, setelah kuliah keduanya berpisah, mila yang cantik dan
pintar sekolah ke luar negeri , juga sunyoto , ia pun melanglang buana ke
negeri lain , dan itu membuat mila dan dirinya terpisah jauh, hanya dering
telpon yang dapat mengobati rasa rindu mereka.
Dan ahirnya kesibukan keduanya seakan menjauhkannya , hingga
saat kenangan terakhir tiba , saat dering telpon terdengar, ia seperti sayup
mendengar tangis mila, ia memohon maaf jika kecewakan sunyoto, kala Mila
katakan ia akan menikah , dan ia dengarkan apa yang bergejolak dalam dada gadis
baik seperti Mila, sunyoto menghela napas , berat memang , tetapi ia mesti juga
bijaksana akan cintanya , ia hanya berucap “ ya, nggak apa – apa , toh selama
ini , kau adalah bagian dari hidupku, dan jika kau meninggalkan diriku , itu
bukan berarti kau benci dan bukan milikku lagi, titik kecil menetes dari sudut
mata sunyoto, betapa tidak , ia hanya mampu mengeja nama “ Mila...
Ya, sunyoto mengerti kerinduan seorang ibu , melihat anaknya
menikah, rasanya bahagia melihatnya, dan itu yang menimpa mila yang tak kuasa
akan keinginan ibunya, ya , ia gadis baik dan sunyoto rasa harusnya begitu,
nggak menungguku, apa yang lebih baik baginya adalah kebahagiaan yang sunyoto
rasakan , walau kini ia sendiri dan mampu berdo’a untuk kebahagiaan mila.
Setahun berlalu waktu itu, milapun nggak melupakanya,
sesekali ia menelpon menanyakan keadaannya , sebaiknya begitu cinta memang tak
menghapuskan takdir untuk ketidakbersamaan justeru sebaliknya mempererat tali
persaudaraan.
Dan iapun akhirnya menikah dengan gadis yang kerap ia temui
di tempat kerjanya, terbiasa dan akhirnya sunyoto menyukainya Anastasya ! ya,
wanita rusia yang kini menjadi isterinya, dan ia katakan itu pada mila,
kedengarannya mila ikut bahagia, ia ucapkan selamat. “ Mila ..Mla kau masih
sama seperti dulu, gadis baik dan memahami apa yang terjadi, walau kau bukan
miliku lagi.
Sekali lagi sunyoto pejamkan matanya, memutar kenangan
antara ia dan mila , ya kenangan indah yang tak mampu ia lupakan , ddan
sekarang ia membuka matanya menghela napas , memandang gadis lain yang kini
jadi isterinya, ia juga baik dan setia, ya, kau juga anastasya, mendekapnya
hingga anastasya , terkejut .
Comments
Post a Comment