Cerpen Sesuatu Yang Hilang, Ada sebersit harapan, saat Ana mengenal keindahan hidup yang
brenama cinta, ada harapan bergejolak yang selalu mejadi teman saat siang dan
malam, mengelabui pikir dengan sketsa – sketsa rindu yang tak ingin ia
campakan, indah sekali rasanya.
Susatyo, tersebut dalam kisah cintanya, ganteng kalem dan
baik hati, sungguh sempurna Ana menilai lelaki tersebut, senyumnya yang seakan
butiran bintang yang memberi banyak harapan akan cinta di masa depan” Ana
tersenyum, tak pernah ia dengar susatyo berkelakuananeh layaknya lelaki lain
yang mempunyai paras seperti dia.
Dan Ana rasakan, susatyo seakan perhatian padanya,
mengingatkan akan hal hal tertentu, dan sungguh ana merasa amat sangat bahagia,
ia seakan telah memiliki susatyo sepenuhnya, ya, begitulah cinta adanya, walau
kita tak pernah tahu warna apa yang sebenarnya ada dalam sebuah cinta, sampai
saat kita berjalan bersamanya dan menemukan warna dari cinta yang sebenarnya.
Sesuatu Yang Hilang
Ana hanya menorehkan kata hatinya dalam bait – bait hari
menjadi pusi kata hatinya “ Engkaulah sang bintang, menerbitkan harapan di
malam kelam, lalu menjanjikan siang akan datang , dan mentari akan
menyambangimu lagi, memberi hangat dariapa yang kita perlukan, sebagaimana
cinta berkata maka ia akan menjelma, kembalilah ke sini dan akan ku beri sebuah
warna lagi, indah sekali !
Dan , susatyo pandai ekali berbahasa, memperindah dalam
barisan kata – katanya “ Diamlah di sini, dan saat aku kembali, beribu pelangi
akan menjadi milikmu, melingkari tubuhmu dengan warna yang kau suka, dan aku
adalah tangannya, tangan yang memberi dari warna dan kata cinta itu sendiri “
ah, semakin melayang perasaan Ana, tak ada suara yang seindah dari kata – kata
susatyo yang ia cinta.
Tetapi, sayangnya itu dulu. Sebuah memori yang selalu
membuat Ana mengingatnya walau terasa perih “ Bahwa cinta bukan miliknya, cinta
hanyalah sebuah warna dari sebuah kata – kata, indah atau pun tidak tergantung
dengan bagaimana kita melukisnya, walau pun sejujurnya kita tak pernah
menyadarinya saat cinta menjelma sebagai warna yang kita suka , padahal
sesungguhnya hanyalah warna yang menjadi buram dan akhirnya kita menyesalinya.
Dan cinta itu pun seakan tenggelam di lubuk yang paling
dalam, terbenam dan menghilang, hari ini Ana merasakan, ada sesuatu yang hilang
tetapi hilang sebagai sebuah kepedihan yang tak ingin terulang, cinta tak
seperti kata – kata yang biasa tertulis “ indah dan menjemput harapan sang
pecinta, siang atau pun di malam hari, tetapi cinta yang ada sekarang seperti
sesuatu yang hilang sebagai sebuah cinta, untuk itu waspadalah, cinta dapat
menjelma menjadi apa saja “ Kata – kata indah atau pun sebuah kepura – puraan !
bagi yang menginginkan cinta yang sebenarnya.
Comments
Post a Comment